Search This Blog

Friday, June 18, 2010

WS Rendra

Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang

Tuhanku, WajahMu membayang di kota terbakar dan firmanMu terguris di atas ribuan [...]

Aku Tulis Pamplet Ini

Aku tulis pamplet inikarena lembaga pendapat umumditutupi jaring labah-labahOrang-orang bicara dalam kasak-kusuk,dan ungkapan diri ditekanmenjadi peng – iya – an
Apa yang terpegang hari inibisa luput besok pagiKetidakpastian merajalela.Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-tekimenjadi marabahayamenjadi isi kebon binatang
Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,maka hidup akan menjadi sayur tanpa garamLembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.Tidak mengandung [...]

Gerilya

Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
[...]

Gugur

Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaTiada kuasa lagi menegakTelah ia lepaskan dengan gemilangpelor terakhir dari bedilnyaKe dada musuh yang merebut kotanya
Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaIa sudah tualuka-luka di badannya
Bagai harimau tuasusah payah maut menjeratnyaMatanya bagai sagamenatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itulima pemuda mengangkatnyadi antaranya anaknyaIa menolakdan tetap merangkakmenuju kota kesayangannya
Ia merangkakdi [...]

Hai, Kamu !

Luka-luka di dalam lembaga,intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,noda di dalam pergaulan antar manusia,duduk di dalam kemacetan angan-angan.Aku berontak dengan memandang cakrawala.
Jari-jari waktu menggamitku.Aku menyimak kepada arus kali.Lagu margasatwa agak mereda.Indahnya ketenangan turun ke hatiku.Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku.

Jakarta, 29 Pebruari 1978Potret Pembangunan dalam Puisi

Lagu Serdadu

Kami masuk serdadu dan dapat senapang ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang Yoho, darah kami campur arak! [...]

Lagu Seorang Gerilya

(Untuk puteraku Isaias Sadewa)
Engkau melayang jauh, kekasihku. Engkau mandi cahaya matahari. Aku di sini memandangmu, menyandang senapan, berbendera pusaka.
Di antara pohon-pohon pisang di [...]

Nota Bele : Aku Kangen

Lunglai – ganas karena bahagia dan sedih,indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,dan anak kita akan lahir di cakrawala.Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.
Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandananuntukmu hidupku terbuka.Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkanIsyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamuaku bergerak [...]

Orang-orang Miskin

Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju [...]

Pamplet Cinta

Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan.
Aku menyaksikan zaman berjalan kalangkabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. Aku merindukan wajahmu, dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya [...]


No comments:

Post a Comment